Rabu, 25 Desember 2013


DINI ANGGREANI / 4 KIMIA 3 / 7038
 

TUGAS KKPI

Praktik Industri di PT  Garudafood Putra Putri jaya, Gresik




Berawal dari usaha yang didirikan keluarga mendiang Darmo Putro di Pati, Jawa Tengah pada tahun 1979. Saat itu bisnis yang digeluti adalah produk kacang kulit tanpa merk. Pada awal 1987 keluarga Darmo Putro mulai memasarkan produk kacang garing merk “Garuda”, kemudian 1995 perusahaan melakukan beragam inovasi yang ditandai dengan beragam variasi kacang salut.
      Pada tahun 1997 Garudafood melakukan ekspansi bisnis dengan mendirikan divisi biskuit. Berbagai inovasi berhasil dikembangkan dan semakin menguntungkan. Gery sebagai produk makanan berbasis coklat. Tidak lama berselang, tepatnya Mei 1998, Garudafood mengakuisisi PT Tri Teguh Manunggal Sejati menghasilkan produk makanan jelly dengan merk “Okky”. Pada tahun 2002 PT Tri Teguh Manunggal Sejati meluncurkan produk inovatif minuman jelly dengan merk “Okky Jelly Drink”. Kehadiran produk ini sekaligus menandai produk baru berbasis minuman.
      Keseriusan Garudafood mengembangkan bisnis minuman dibuktikan dengan mendirikan PT Darana Inti Boga pada tahun 2004 dengan memunculkan minuman teh rasa buah dengan merk “Mountea”.
      Potensi bisnis makanan ringan yang sangat besar di Indonesia, Garudafood menghadirkan produk snack bermerk “Leo” tahun 2005.
      Kini Garudafood memiliki 10 pabrik yang berlokasi di berbagai kota di Indonesia dengan standart operasional terbaik dikelasnya.Antara lain Pati(2 pabrik), Gresik ,Pancaekek, Lampung, Tangerang, Bogor, Sidoarjo, Pekanbaru,dan Makassar. Dengan mengembangkan bisnis sebagai perusahaan pembawa perubahan yang menciptakan nilai bagi masyarakat berdasarkan prinsip saling menguntungkan melalui pribadi-pribadi unggul, berdaya saing, dan kompeten. Garudafood terus berinovasi menciptakan produk-produk berkualitas untuk mewujudkan visi yaitu menjadi perusahaan makanan dan minuman 2 terbaik di Indonesia pada tahun 2015.
      Sejak tahun 1994 seluruh produk Garudafood didistribusikan oleh PT Sinar Niaga Sejahtera, perusahaan amilias dibidang distribusi yang memiliki jaringan luas di hampir seluruh wilayah Indonesia. Garudafood juga melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri melalui pendirian International Operation Division pada tahun 2005. Langkah ini dilakukan untuk membangun pasar serta lebih mendekatkan diri pada konsumen internasional. Sejalan dengan pertumbuhan bisnis mengacu pada filosofi serta nilai-nilai budaya perusahaan.
      Pada tahun 2007 Garudafood mengganti logonya. Perubahan logo ini menunjukkan era baru bisnis Garudafood menjadi peusahaan makanan dan minuman terkemuka dan berkesinambungan.
      Berbagai penghargaan bergengsi berhasil diraih Garudafood, penghargaan tersebut merupakan salah satu bentuk pengakuan masyarakat terhadap komitmen Garudafood untuk selalu memberikan yang terbaik. Menjadi perusahaan makanan dan minuman terkemuka di Indonesia tidak membuat Garudafood mengambil jarak dengan masyarakat. Dibawah bendera Garudafood Sehati, kontribusi Garudafood dalam pengembangan masyarakat secara berkelanjutan difokuskan pada program-program di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, bantuan kemanusiaan, serta pemberdayaan masyarakat.
      Sumber daya manusia di Garudafood dikembangkan secara utuh agar talenta setiap pribadi lebih teraktualisasi menjadi motor pendorong kemajuan Garudafood. Potensi inilah yang menjadi modal utama Garudafood untuk bertransformasi menjadi salah satu perusahaan makanan dan minuman terkemuka di Indonesia yang terus berinovasi melebarkan sayapnya ke pasar global dengan strategi bisnis unggulan dan management profesional yang responsif pada dinamika pasar.


1.    Komoditas Perusahaan
o    Cracker meliputi Malkist (malo, mals ) & chopstick
o    Butter cookies
o    Dipstick meliputi Gery meses ,DBC, DEC,DRC
o    Wafer Cream meliputi CLC,CLB,C-jam,CWG R
o    Wafer Stick meliputi WCG,WCD,DEC,DBC,Wberry,BIC,TWC,WCM

2.    Penanganan QC
Apabila terjadi penyimpangan terhadap bahan atau produk tidak standar ,maka QC melakukan penanganan sesuai dengan standar penangananproduk menyimpang :
P1
  •  Lakukan pemusnahan / badstok / retur bahan / produk yang menyimpang ke bagian terkait
  • Buat berita acara pemusnahan bahan / produk ke pemasok atau suplier
  • Catat dalam form rekap penanganan produk menyimpang (untuk proses produksi)
P2
  •  Lakukan pemusnahan / badstok / retur bahan / produk yang menyimpang ke bagian terkait
  • Catat dalam form rekap penanganan produk menyimpang (untuk proses produksi)
R1
  •  Lakukan pemilahan / sortir pada bahan /produk yang menyimpang
  • Berikan status mutu QC “terima” untuk bahan / produk yang standar,dan “tolak” untuk produk  yang menyimpang
  • Lakukan prosedur P2 atau R3 terhadap produk hasil pemilahan dengan status TOLAK
  • Catat dalam form rekap penanganan produk menyimpang (untuk proses produksi)
R2
  • Lakukan uji organoleptik untuk produk yang berbentuk pasta(cream/caramel) menentukan presentase pengoplosan / lakukan perhitungan matematis untuk produk yang dalam satu pcs lebih dari satu keping
  • Lakukan pengoplosan bahan / produk sesuai dengan hasil uji organoleptik / perhitungan matematis
  • Lakukan pengecekan hasil pengoplosan,pastikan hasilnya standar .Jika menyimpang konfirmasikan ke atasan untuk pengambilan keputusan selanjutnya
  • Catat dalam form rekap penanganan produk menyimpang (untuk proses produksi)
R3
  • Lakukan proses lanjutan (penambahan waktu proses dan atau penambahan jenis proses)
  • Lakukan pengecekan terhadap hasil proses lanjutan dan pastikan hasilnya standar
  • Berikan status mutu QC “TERIMA” untuk produk yang telah sesuai standar
  • Catat dalam form rekap penanganan produk menyimpang (untuk proses produksi)
K1
  • Lakukan pemisahan bahan / produk yang menyimpang
  • Penentuan area atau lokasi pengiriman produk (untuk produk jadi)
  • Buat berita acara release khusus
  • Catat dalam form rekap penanganan produk menyimpang (untuk proses produksi)
K2
  • Lakukan release bahan baku atau WIP dengan syarat :
  1. Tidak menurunkan kualitas produk akhir
  2. Tidak mengganggu proses selanjutnya secara kualitas
  3. Proses yang sedang berjalan harus diperbaiki atau dihentikan sementara sampai proses perbaikan selesai
  4. Tindakan penanganan produk yang menyimpang tidak membutuhkan penanganan khusus
  5. Jika syarat di atas tidak terpenuhi maka tindakan penanganan terhadap produknya bisa rework / pemusnahan
  6. Catat dalam form rekap penanganan produk menyimpang (untuk proses produksi)

3.    Penanganan Limbah

Inlet -> Screen -> Equalisasi -> Diffuser -> Tempat penyimpanan sementara -> Out diffuser -> Reaktor Fermentasi (1,2,3) -> Reaktor Anaerobik (1,2,3) -> aerobik gas tank -> Clariflier -> Kolam Kontrol (Inlet)

a)    Inlet
Tujuannya sebagai tempat penampung limbah sementara dari semua limbah per plant yang dibawa ke IPAL melalui sirkulasi yang nantinya akan diproses menjadi air outlet.

b)    Screen
Alat screen ini digunakan sebagai awal pengolahan limbah untuk memisahkan minyak dan air limbah dan beberapa padatan yang dapat tersaring, sedangkan beberapa padatan yang tidak tersaring padatan jatuh ke bawah menuju bak equalisasi bersama air limbah. Tujuannya untuk mengurangi / menghilangkan padatan yang dimungkinkan dapat merusak pompa atau menyebabkan penyumbatan pada saluran /  pipa.

c)    Bak equalisasi
Bak equalisasi ini digunakan untuk menampung endapan sisa partikel dan minyak yang tidak dapat disaring oleh screen dan mencegah endapan agar tidak jenuh dengan penyemprotan air. Di bak equalisasi di lakukan injeksi air yang berfungsi untuk mencegah kandungan minyak dan lemak menjadi padat menutupi permukaan bak equalisasi.
Dalam bak equalisasi dilakukan proses penyisihan lemak. Penyisihan minyak dilakukan dengan cara manual. Penyisihan minyak dilakukan oleh dua orang pekerja lepas kemudian di tampung dalam karung – karung. Air limbah dari equalisasi dialirkan menuju bak diffuser.

d)    Diffuser
Diffuser digunakan untuk pemisahan kandungan minyak dalam air limbah dengan cara di spray dengan air sehingga partikel dan minyak dapat tersisihkan.Bak diffuser pada prinsip kerjanya sama yaitu digunakan untuk memisahkan minyak dan lemak yang masih tersisa dari bak equalisasi. Pada bak diffuser kandungan minyak dan lemak tidak terlalu pekat atau banyak dikarenakan telah dilakukan penyisihan pada bak equalisasi. Yang membedakan antara bak diffuser dengan bak equalisasi yaitu adanya bak penampung untuk air limbah yang bebas minyak dan lemak serta bak penampung minyak dan lemak tersisih (sedimen diffuser). Air limbah hasil dari proses diffuser dalam bak penampung kemudian di pompa menuju rektor fermentasi untuk dilakukan proses biologis.  


e)    Tempat penyimpanan sementara
Digunakan untuk tempat penampungan sementara hasil diffuser agar air limbah yang akan ditransfer ke reaktor fermentasi melalui out diffuser, endapannya sedikit.

f)    Out Diffuser
Tujuannya sebagai penampung air limbah setelah proses diffuser sebelum maasuk ke reaktor fermentasi 1, 2, 3.

g)    Reaktor Fermentasi
Dalam reaktor fermentasi terjadi reaksi penguraian hidrokarbon menjadi gas metana.Gas metana yang terbentuk dialirkan menuju silinder untuk di bakar sedangkan air limbah dengan prinsip gravitasi mengalir menuju anaerobik tank. Dalam rektor fermentasi terdapat bakteri “ methan “ yang berfungsi untuk pendekomposisian bahan organik yang terlarut dalam air limbah.
Dalam rektor fermentasi  sendiri memiliki tiga baffle vertikal. Baffle ini berfungsi sebagai pengatur debit dan pengaduk sehingga membantu bakteri dalam dekomposisi kontaminan limbah, menguraikan warna, bau, pH dan gas.

h)    Reaktor anaerob
Reaktor ini berfungsi sebagai dekomposisi unsur organik limbah menggunakan mikroorganisme anaerob, tertutup dan tidak membutuhkan oksigen. Dalam rektor anaerob sendiri memiliki tiga baffle vertikal sama seperti dalam reaktor fermentasi namun disini terdapat penanaman bakteri yang berguna mengurangi warna dan bau serta menstabilkan pH.Air limbah akan keluar melaui pipa outlet menuju bak aerasi

i)    Aerobik gas tank (aerasi)
Dalam aerobik gas tank terjadi proses penguraian hidrokarbon menjadi karbondioksida dan tebentuk sel baru.Perlu adanya bantuan bakteri dalam penguraiannya yang membutuhkan oksigen dengan bantuan blower.
Dalam kolam aerasi terjadi proses perombakan unsur – unsur. Di kolam aerasi ini juga dilengkapi 20 buah surface aerator. Surface aerator ini selain sebagai pemasok oksigen ke dalam air juga berfungsi sebagai penghomogen bakteri dengan bahan organik agar merata. Disamping itu kolam ini ditambahkan lumpur aktif, lumpur aktif ini didapatkan dari kolam terakhir yaitu bak clarifier pemberiannya resirkulasi.

j)    Clarifier
Clarifier merupakan akhir dari proses pengolahan limbah yang sebelumnya melewati reaktor fermentasi, reaktor anaerob dan aeration tank. Dalam proses ini air limbah di endapkan bakterinya dimana bakteri yang masih hidup mengendap dan dialirkan kembali ke aeration tank dan reaktor fermentasi, sedangkan bakteri yang mati akan mengapung di permukaan clarifier dan airnya akan masuk dalam kolam kontrol melalui ware.
Bak calrifier dilengkapi dengan pompa lumpur, akan disalurkan pada kolam aerasi kembali. Pemompaan lumpur bertujuan agar menurunkan bahan organik yang terakumulasi di bak clarifier selain itu menambah energi yang berguna dalam pertumbuhan metabolisme bakteri.

k)    Kolam Kontrol (Outlet)
Yaitu tempat penampungan air limbah setelah melalui tahap-tahap proses pengolahan.Air outlet yaitu hasil akhir proses pengolahan.Kolam kontrol pengecekan baku mutu harus sesuai dengan standart dikarenakan akan dibuang ke badan air.
 
4.    HRD & Standar Pegawai

Standar Pegawai di Garudafood group berbeda-beda tergantung dari jabatan dan tanggung jawabnya. Tentu saja dengan perbedaan ini akan membedakan lama kerja dan gaji yang diterima seorang pegawai . Semakin tinggi jabatan di perusahaan maka akan semakin besar tanggung jawabnya.
Contoh Persyaratan Karyawan RnD antara lain :
1.    Latar belakang minimal SMK/sederajat
2.    Usia minimal 18 tahun
3.    Sehat jasmani dan Rohani
4.    Lolos tes Recruitment Karyawan : Tes kesehatan, Phsycotest, Tes wawancara, tes praktik
Kesejahteraan Karyawan :
1.    Jaminan sosial, bantuan suka cita, bantuan duka cita, bantuan kaca mata, bantuan rawat jalan,bantuan rawat inap
2.    Penyerahan karyawan terbaik setiap tahun
3.    Insentif, bobus, tunjangan hari tua, pensiun, dan tunjangan hari raya
4.    Beasiswa anak karyawan, sarana ibadah, poliklinik, koperasi karyawan, kantin, rekreasi
5.    Training dan pelatihan karyawan-karyawan

5.    Produk Hasil Olah & Sasaran Pemakai Lokal /Eksport/Import
  • Gery meses eksport  Thailand
  • Chocholatos eksport Malaysia
  • Butter Cookies :
    Blue ribbon eksport Vietnam / Singapura
    Holanda eksport Vietnam / Brunei / Dubai / Pakistan
    Zuka eksport Dubai / Pakistan
    Romanta eksport Vietnam
    Hollanda eksport China

6.    Sistem Pemasaran Produk/Jasa
Garudafood memiliki anak cabang yang berperan sebagai distributor. Tugasnya adalah mendistribusikan semua produk garudafood ke seluruh Indonesia. Anak cabang tersebut bernama SNS (Sinar Niaga Sejahtera). Produk-produk Garudafood didistribusikan oleh PT Sinar Niaga Sejahtera (SNS) yang merupakan Divisi Distribusi dari holding company. Didirikan 1994, peran SNS sangat menentukan bagi perkembangan Garudafood. Karena perannya, berbagai macam produk Garudafood bisa diperoleh konsumen di wilayah-wilayah pelosok seluruh Indonesia. Hingga tahun 2006 ini, SNS telah memiliki 96 depo, yang melayani hampir 150.000 outlet pelanggan di seluruh Indonesia. Tidak hanya itu, untuk lebih memperluas jaringan, SNS juga bermitra dengan subdistributor besar yang tersebar dari Aceh sampai Papua. Dengan kekuatan jaringan serta armada distribusi yang sangat memadai, sejak 1994 SNS telah menjadi 5 besar perusahaan distributor FMCG terbaik untuk kategori makanan dan minuman. Dalam perkembangannya SNS kini tidak hanya mendistribusikan produk dari Garudafood, tetapi juga dari principal lain baik untuk produk food maupun non food.



Jumat, 17 Mei 2013


         BAHAN KIMIA BERBAHAYA YANG TERKANDUNG DI DALAM MAKANAN


Makanan yang kita konsumsi sehari-hari ternyata mengandung zat-zat kimia yang bersifat racun, baik itu sebagai pewarna, penyedap rasa dan dan bahan campuran lain. Zat-zat kimia ini berpengaruh terhadap tubuh kita dalam level sel, sehingga kebanyakan kita akan mengetahui dampaknya dalam waktu yang lama.
Dampak negatif yang bisa terjadi adalah dapat memicu kanker, kelainan genetik, cacat bawaan ketika lahir, dan lain-lain. Tidak ada cara untuk menghindar 100% dari bahan-bahan kimia itu dalam kehidupan kita sehari-hari, yang perlu kita lakukan adalah meminimalkan penggunaannya sehingga tidak melewati ambang batas yang disarankan. Karena selain banyak tersedia di pasaran, bahan-bahan tersebut juga harganya yang relatif sangat murah.
Berikut adalah contoh bahan-bahan yang bersifat racun yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari :
1. Sakarin (Saccharin)

            Sakarin adalah bubuk kristal putih, tidak berbau dan sangat manis, kira-kira 550 kali lebih manis dari pada gula biasa. Oleh karena itu ia sangat populer dipakai sebagai bahan pengganti gula. Tikus-tikus percobaan yang diberi makan 5% sakarin selama lebih dari 2 tahun, menunjukkan kanker mukosa kandung kemih (dosisnya kira-kira setara 175 gram sakarin sehari untuk orang dewasa seumur hidup).
Sekalipun hasil penelitian ini masih kontroversial, namun kebanyakan para epidemiolog dan peneliti berpendapat, sakarin memang meningkatkan derajat kejadian kanker kandung kemih pada manusia kira-kira 60% lebih tinggi pada para pemakai, khususnya pada kaum laki-laki. Food and Drug Administation (FDA) Amerika menganjurkan untuk membatasi penggunaan sakarin hanya bagi para penderita kencing manis dan obesitas. Dosisnya agar tidak melampaui 1 gram setiap harinya.’
2. Siklamat (Cyclamate)
            Siklamat adalah bubuk kristal putih, tidak berbau dan kira-kira 30 kali lebih mains dari pada gula tebu (dengan kadar siklamat kira-kira 0,17%). Bilamana kadar larutan dinaikkan sampai dengan 0,5%, maka akan terasa getir dan pahit. Siklamat dengan kadar 200 mg per ml dalam medium biakan sel leukosit dan monolayer manusia (in vitro) dapat mengakibatkan kromosom sel-sel tersebut pecah. Tetapi hewan percobaan yang diberi sikiamat dalam jangka lama tidak menunjukkan pertumbuhan ganda. Di Inggris penggunaan siklamat untuk makanan dan minuman sudah dilarang, demikian pula di beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat.
3. Nitrosamin
            Sodium nitrit adalah bahan kristal yang tak berwama atau sedikit semu kuning. Ia dapat berbentuk sebagai bubuk, butir-butir atau bongkahan dan tidak berbau. Garam ini sangat digemari, antara lain untuk mempertahankan warna asli daging serta memberikan aroma yang khas seperti sosis, keju, kornet, dendeng, ham, dan lain-lain. Untuk pembuatan keju dianjurkan supaya kandungan sodium nitrit tidak melampaui 50 ppm, sedangkan untuk bahan pengawet daging dan pemberi aroma yang khas bervariasi antara 150 – 500 ppm. Sodium nitrit adalah precursor dari nitrosamines, dan nitrosammes sudah dibuktikan bersifat karsinogenik pada berbagai jenis hewan percobaan. Oleh karena itu, pemakaian sodium nitrit harus hati-hati dan tidak boleh melampaui 500 ppm. Makanan bayi sama sekali dilarang mengandung sodium nitrit
4. Zat Pewarna Sintetis
            Dari hasil pengamatan di pasar-pasar ditemukan 5 zat pewarna sintetis yang paling banyak digemari di Indonesia adalah warna merah, kuning, jingga, hijau dan coklat. Dua dari lima zat pewarna tersebut, yaitu merah dan kuning adalah Rhodamine-B dan metanil yellow. Kedua zat pewarna ini termasuk golongan zat pewarna industri untuk mewarnai kertas, tekstil, cat, kulit dsb. dan bukan untuk makanan dan minuman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kedua zat warna tersebut kepada tikus dan mencit mengakibatkan limfoma. Selain itu, boraks, juga merupakan zat pewarna favorit yang sering digunakan oleh produsen makanan.
5. Monosodium Glutamat (MSG)
            Monosodium glutamat (MSG) atau vetsin adalah penyedap masakan dan sangat populer di kalangan para ibu rumahtangga, warung nasi dan rumah makan. Hampir setiap jenis makanan masa kini dari mulai camilan untuk anak-anak seperti chiki dan sejenisnya, mie bakso, masakan cina sampai makanan tradisional sayur asam, lodeh dan bahkan sebagian masakan padang sudah dibubuhi MSG atau vetsin. Pada hewaan percobaan, MSG dapat menyebabkan degenerasi dan nekrosi sel-sel neuron, degenerasi dan nekrosis sel-sel syaraf lapisan dalam retina, menyebabkan mutasi sel, mengakibatkan kanker kolon dan hati, kanker ginjal, kanker otak dan merusak jaringan lemak.



Bahaya di Masa Mendatang
            Dari beberapa contoh bahan kimia beracun yang sehari-hari dipergunakan sebagai zat tambahan dalam makanan dan dipakai secara meluas di kalangan masyarakat, maka bahaya dalam jangka panjang sudah dapat perkirakan. Untuk mencegah hal ini, pemerintah harus sudah berani melakukan tindakan preventif mulai sekarang dan jangan menunggu-nunggu kalau sudah ada korban.
Hal lain yang perlu diingatkan, cara pemakaian MSG atau vetsin yang sudah sangat meluas dan berlebihan pada saat ini perlu mendapat perhatian khusus, karena MSG sangat mutagenik dan karsinogenik, khusus terhadap hati, kolon, ginjal, otak dan lain-lain.
          Selain itu untuk menjaga agar produk makanan terasa lezat, tampilannya menggugah selera, dan tahan lama, tidak jarang produsen menambahkan zat aditif selama proses pembuatan makanan. Padahal beberapa di antaranya dapat meningkatkan risiko penyakit, maka berhati-hatilah.
Kenali beberapa zat aditif yang sering ditambahkan dalam produk makanan dengan memeriksa label kemasannya. Berikut adalah 9 zat aditif makanan yang perlu Anda hindari, seperti dilansir Naturalnews, Selasa (19/3/2013):
1. Sodium nitrat dan natrium nitrit
      Kedua bahan tersebut biasanya digunakan sebagai pengawet makanan atau pada produk daging olahan untuk membantu mempertahankan warna merahnya. Sayangnya, sodium nitrat dan natrium nitrit ini mengandung komponen kimia yang merupakan karsinogen jika terakumulasi dalam tubuh.
Akibatnya dapat menyebabkan masalah pada lambung, prostat, dan kanker payudara. Hal ini juga telah dikaitkan dengan kematian janin, keguguran, dan cacat lahir. Sehingga pastikan untuk memilih produk daging yang bebas nitrat atau nitrit, biasanya dari peternak atau penjual daging lokal.
2. Butylated hydrozyttoluene (BHT) dan hydroxyanisole Butylated (BHA)
      Anda mungkin sering menjumpai bahan BHT atau BHA dalam label makanan olahan dan juga dalam sereal, keripik kentang, minyak sayur, dan permen karet. Jangka panjang dari konsumsi BHT dan BHA dapat meningkatkan risiko pengembangan kanker, pembesaran hati, dan menghambat pertumbuhan sel.
3. Propyl gallate
      Beberapa produsen yang menginginkan produk makanannya tahan lama, biasanya dapat memilih menambahkan bahan pengawet propyl gallate dalam sup ayam instan, permen, dan dalam beberapa produk daging olahan. Efek dari propyl gallate dicurigai sebagai karsinogen dan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, ginjal, dan masalah hati.
4. Monosodium glutamat (MSG)
      Pentedap rasa MSG, sangat sering Anda jumpai dalam makanan sehari-hari yang dapat ditemukan dalam sup kalengan, keripik, kerupuk, saus salad, dan makanan olahan. Bahan ini juga sering disamarkan dalam label makanan dengan kata, seperti 'rempah-rempah', 'bumbu alami', atau 'bumbu'.
Efeknya dapat menyebabkan pusing, mual, perubahan suasana hati, dan kelemahan.
5. Minyak sayur terhidrogenasi
      Minyak ini dikenal sebagai lemak trans, yang dapat ditemukan dalam popcorn, keripik, kue kering, kue, pie, gajih, margarin, dan minyak kelapa yang tidak murni. Akibat jangka panjang terhadap paparan minyak sayur terhidrogenisasi adalah penyakit kardiovaskular seperti stroke, gagal ginjal, dan penyakit jantung lainnya.
6. Aspartam
      Aspartam sering digunakan sebagai tambahan rasa manis dalam yogurt, puding, soda, dan makanan manis lainnya. Efek buruk aspartam adalah dapat menyebabkan keracunan makanan, merusak gigi, meningkatkan gula darah, dan menyebabkan kegemukan.
7. Pewarna makanan
      Makanan atau minuman yang beraneka warna, seperti biru, merah, hijau, dan kuning terang biasanya menggunakan tambahan zat pewarna. Pewarna makanan sering digunakan dalam minuman, makanan yang dipanggang, permen, buah koktail kalengan, sosis, dan gelatin.
Konsumsi jangka panjang makanan dengan zat pewarna dapat menyebabkan tumor di berbagai bagian tubuh seperti ginjal dan kelenjar adrenal.
8. Olestra atau margonda
      Olestra atau margonda adalah jenis lemak buatan yang sering ditemukan dalam keripik kentang dan dapat mencegah penyerapan lemak sehat dalam sistem pencernaan. Efek negatif dari bahan ini adalah diare, masalah usus, dan masalah pencernaan lainnya.
9. Kalium bromat
       Bahan ini sering digunakan sebagai agen bleaching yang membuat tepung terlihat putih dan biasanya dicampurkan dalam adonan roti. Sebuah studi menemukan bahwa kalium bromat dapat menyebabkan kanker.
 

 Sumber: